BAB VII
Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan
Masyarakat
Desa Desa adalah suatu wilayah yang
ditempati sekelompok masyarakat yang bersifat agraris, sosialis dan berhak
mengatur rumah tangga sendiri.masyarakat desa dibagi ke dalam beberapa tingkat
mulai dari kepala desa, kepala dusun, ketua RW, ketua RT dan kepala keluarga. Jabatan
di desa merupakan sebuah kehormatan dan pemilik jabatan akan dihormati dengan
baik.
Ciri-ciri masyarakat desa diantaranya
sebagai berikut:
1.Memiliki
mata pencaharian khas negara agraris. Mereka menggantungkan hidup dalam
bercocok tanam di bidang pangan, perkebunan, peternakan dan perhutanan. Sawah
dan ladang adalah salah satu pusat kehidupan sehari-hari masyarakat desa.
2/Memiliki
ketergantungan dan kepedulian terhadap kondisi lingkungan tempat tinggal.
Masyarakat desa sangat dekat dengan alam sehingga segala tindakan mereka
memperhatikan efek yang ditimbulkan terhadap alam.
3.Pola
bercocok tanam yang dijalankan tergantung kepada musim. Hanya sedikit
masyarakat desa yang menggunakan sistem pengairan dengan bantuan mesin,
misalnya dengan sumur bor.
4.Setiap
warga desa mempunyai ikatan sosial yang tinggi. Setiap orang merasa memiliki
hubungan kekerabatan atau sedarah. Mereka juga mengenal satu sama lain secara
tatap muka dan personal.
5.Masyarakata
desa pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah, yaitu hanya sampai
pada pendidikan dasar. Sebagian kecil masyarakat desa memilih melanjutkan
pendidikan tinggi ke kota.
6.Tindakan
dan kebijakan yang dilakukan oleh masyarakat desa pada umumnya bersifat
irasional atau didasarkan oleh mitos dan keyakinan. Mitos diturunkan oleh
leluhur desa dan berkembang ke anak turun mereka.
7.Memiliki
ketertarikan yang besar terhadap kehidupan beragama sesuai aliran kepercayaan
mereka. Pemimpin agama adalah tokoh yang dihormati oleh masyarakat setara
dengan jabatan politis.
8.Mempunyai
budaya gotong royong dalam menyelesaikan masalah yang menyangkut kepentingan
individu maupun kepentingan masyarakat. Gotong royong menjadi pembeda
masyarakat desa dan kota.
Mayarakat
Perkotaan
Masyarakat
perkotaan sering disebut sebagai urban community.Masyarakat kota lebih
mengutamakan kenyamanan pribadi atau individu dibanding masyarakat pedesaan
lebih mengutamakan kenyamanan bersama,ciri-ciri yang menonjol dari masyarakat
kota ialah:
1.kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah
peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2. orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang
lain
3.di
kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan
politik dan agama dan sebagainya.
4.jalan
pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5.interaksi-interaksi
yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada
kepentingan umum.
Aspek
Positif dan Negatif
1.
Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan
pertanian,
2.
Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
3.
Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang
ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
4.
Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
5.
Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan
hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari
penghidupan lain dikota.
Hal –
hal yang termasuk pull factor antara lain :
1.
Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih
mudah untuk mendapatkan penghasilan
2.
Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah
menjadi industri kerajinan.
3.
Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah
didapat.
4. Kota
dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat
pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
5. Kota
memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau
untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125
).
Perbedaan
dan Hubungan antara
masyarakat desa dan kota dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972)
sebagai berikut:
Masyarakat
Pedesaan
- Perilaku homogen
- Perilaku yang dilandasi oleh
konsep kekeluargaan dan kebersamaan
- .Perilaku yang berorientasi
pada tradisi dan status
- Isolasi sosial, sehingga
statik
- Kesatuan dan keutuhan
kultural
- Banyak ritual dan
nilai-nilai sakral
- Kolektivisme
Masyarakat
Kota:
- Perilaku heterogen
- Perilaku yang dilandasi oleh
konsep pengandalan diri dan kelembagaan
- Perilaku yang
berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
- Mobilitassosial,sehingga
dinamik
- Kebauran dan diversifikasi
kultural
- Birokrasi fungsional dan
nilai-nilaisekular
- Individualisme
Hubungan
Desa-Kota dan Hubungan Pedesaan-Perkotaan
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan
yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan
seperti beras sayur mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh
bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan
raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja
musiman.Saling membutuhkan satu sama lainnya,masyarakat kota membantu
masyarakat desa,dan mayarakat desa membantu masyarakat kota.
“Interface”,
dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan
perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat
transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan
dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan
kekotaan.
Hubungan
kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena
itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan
makin menentukan kehidupan perdesaan.
Salah
satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a).
Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan
adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling
membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu
proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa
urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123
).
b)
Sebab-sebab Urbanisasi
Pendapat
Mahasiswa :
Masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama/bermasyarakat yang saling membutuhkan
satu sama lain.masyarakat desa identik dengan masyarakat yang saling hidup
rukun kepada sesama atau mempunyai ikatan sosial yang tinggi,dibandingkan
masyarakat kota yang jauh sebaliknya memiliki sifat yang individualisme,menurut
saya masyarakat desa dan kota saling membutuhkan satu sama lainnya,kedua
masyarakat tersebut saling bekerja sama untuk saling menyesejahterakan.
Referensi:
http://ridwanaz.com/umum/geografi/definisi-desa-pola-keruangan-dan-ciri-ciri-masyarakatnya/
http://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
AHMAD BAIQUNI
10113402
1KA07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar