Pengertian Bahasa Indonesia
Satu hal yang kita
ketahui dengan jelas mengenai Bahasa Indonesia adalah suatu bahasa yang kita
gunakan sehari-hari, bahasa yang kita kenal sejak pertama kali bisa berbicara,
bahasa yang diajarkan oleh kedua orang tua kita hanya sekedar untuk berkomunikasi
dengan orang lain, bahasa yang diajarkan secara mendalam di sekolah mulai dari
tata cara penulisan pengejaan yang baik dan benar hingga penggunaannya untuk
hal-hal yang formal seperti penulisan surat ataupun karya ilmiah.
Peranan Bahasa Indonesia
1.
Sebagai
Bahasa Nasional
Sebagai lambang
kebanggaan dan identitas nasional, Bahasa persatuan kita, memiliki nilai-nilai
sosial budaya luhur bangsa yang harus dipertahankan dan direalisasikan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa ada rasa renda diri, malu, dan acuh tak
acuh. Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa yang berbeda-beda hampir
di setiap daerah. Pastinya, tidak akan mungkin kita bisa saling memahami ketika
berkomunikasi antar sesama. Oleh karena itulah betapa pentingnya kedudukan
bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan sebagai alat penghubungan
antarbudaya dan daerah.
2. Sebagai Bahasa Negara
Dalam “Hasil Perumusan
Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakandi Jakarta pada tanggal 25
s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa
negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai : bahasa dalam perhubungan
pada tingkat nasional untuk kepentinganperencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta menjadi bahasa resmi kenegaraan, pengantar di lembaga-lembaga pendidikan/
pemanfaatan ilmu pengetahuan, pengembangan kebudayaan, pemerintah dll.
3. Sebagai Alat Untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Menurut Sunaryo (2000 :
6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh
dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata
memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk
budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa
serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai
prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan
bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin
dari daya nalar (pikiran).
4. Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah“Karya Tulis Ilmiah”
Sering kali pada konteks
ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil dari
pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada
ilmu pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah
harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan
dan tata bahasanya.
Dalam penulisan karya
ilmiah yang harus diperhatikan ialah dalam pemilihan kata, penggunaan tanda
baca, dan harus mengikuti EYD.
Dalam penulisan ilmiah,
bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin
menggunakannya. Antara lain :
§ Dalam hal
penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah
tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi pemakaian huruf, penulisan
huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
§ Dalam hal
penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata
depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
§ Dalam
penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan
partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau
pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai,
seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun,
sekalipun.
§ Dalam hal
pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki
bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya.
Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam
lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis
terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis tak baku.
§ Dalam
penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan
jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana
Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda
titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas
huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda
titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf
awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN
IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh:
Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
§ Dalam
penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat
dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi.
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada
sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
§ Dalam
pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik
dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik
(“), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (‘).
§ Dalam
pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
§ Dalam
penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus
mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat
berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide.
Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung
gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi
bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
Jadi dapat disimpulkan
peranan dan fungsi bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah sangatlah penting.
Karena hasil baik dari penulisan ilmiah tidak lepas dari segi penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
1. Fungsi Bahasa Indonesia
Mengetahui Fungsi Bahasa
Secara Umum
Fungsi umum bahasa
indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah
menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat
sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide,
pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.
Selain fungsi bahasa
diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui
bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif,
latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat
manusia.
Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum
1.
Bahasa sebagai alat komunikasi
2.
Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
3.
Sebagai lambang bagi kebangsaan negara Indonesia;
4.
Sebagai lambang bagi identitas negara Indonesia;
5.
Sebagai alat pemersatu dari berbagai suku bangsa serta latar
belakang sosial budaya yang berbeda.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus,
yaitu:
§ Bahasa
resmi kenegaraan
§ Bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan
§ Bahasa resmi
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta
kepentingan pemerintah
§ Alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa
baku, yaitu:
1.
Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang
berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda
2.
Fungsi pemberi kekhasan, bahasa baku memperbedakan bahasa itu
dengan bahasa yang lain
3.
Fungsi penambah kewibawaan, bagi orang yang mahir berbahasa
indonesia dengan baik dan benar.
4.
Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa baku merupakan norma dan
kaidah yang menjadi tolok ukur yang disepakati bersama untuk menilai ketepatan
penggunaan bahasa atau ragam bahasa
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa
fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :
1. Fungsi
praktis :
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Fungsi politis
Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat
komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi
informasi
2.Fungsi ekspresi diri
3.Fungsi adaptasi dan
integrasi
4.Fungsi kontrol sosial
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar