Kamis, 08 Desember 2016

CRM (Costumer Relation Management)

CRM (Costumer Relation Management)
            Costumer Relation Management adalah salah satu aplikasi dari ilmu MIS. Dalam sebuah industri yang perkembangannya pesat. Costumer adalah mata rantai yang tak terpisahkan dari struktur industri. Mengapa? Karena kostumer lah yang menjadi pembeli dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kita. Sebuah perusahaan tak akan pernah bisa berjalan dengan baik apabila tak ada yang membeli produk atau jasanya. Dunia bisnis sekarang ini telah menjadi semakin sulit dan semakin crowded. Banyak sekali competitor yang selalu bermunculan dengan ide-ide baru dan inovasi tercanggih setiap saatnya. Akibatnya kostumer tentu akan memiliki banyak sekali pilihan, jika ia tak puas dengan layanan sebuah perusahaan ia akan dengan mudah berpindah ke produsen yang lain. Bagaimana caranya agar kostumer tersebut tidak melakukan hal itu dan selalu loyal terhadap produk perusahaan kita? CRM lah salah satu jawabannya.

Dasar Dasar Customer Relationship Management ( CRM )
            Mengambil data input berupa data profile dari semua pelanggan (customer) dan memberikan informasi yang sesuai kepada klien berupa informasi tentang customer history, kebutuhan-kebutuhan pasar dan isu-isu lain seputar perkembangan pasar.
Dalam perkembangannya, CRM bisa didefinisikan sebagai berikut :
•    CRM adalah sebuah istilah industri TI untuk metodologi, strategi, perangkat lunak (software) dan atau aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan.
•    CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, e-mail, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing.
•    CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan.

Desain Arsitektur CRM
Sistem CRM ini memiliki hubungan dengan bagian-bagian lain sesuai dengan bagan berikut ini :
Description: dealer3.jpg
CRM – Marketing
Hubungan antar bagian ini dibutuhkan pada saat pengiriman SMS broadcast ke seluruh pelanggan. Hal ini dikarenakan isi pesan yang dikirimkan tersebut bergantung pada strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian marketing.
CRM – Sales
Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan. Kasus yang berhubungan dengan sales antara lain apabila pelanggan menanyakan status order mereka yang belum ditanggapi oleh bagian sales.
CRM – Service
Hubungan ini untuk fasilitas service appointment folder dimana perlu adanya cross-check dengan bagian service (bengkel). Hubungan ini juga dapat digunakan untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan. Kasus yang berhubungan dengan service antara lain apabila pelanggan menanyakan kondisi terakhir kendaraan mereka yang sedang diperbaiki.
CRM – Quality Control
Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan. Kasus yang berhubungan dengan quality control antara lain apabila pelanggan mengeluhkan kerusakan dan kecacatan komponen kendaraan mereka, yang bukan disebabkan oleh penggunaan tetapi hasil dari produksi pabrik.
CRM – Shipment
Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan. Kasus yang berhubungan dengan shipment antara lain apabila pelanggan menanyakan status pengiriman order mereka yang belum sampai.
CRM – Branch Management
Hubungan ini terutama untuk kegiatan sinkronisasi data antara pusat dan cabang. Cabang akan memberikan trigger untuk melakukan sinkronisasi. Hubungan ini juga dapat digunakan untuk information retrieval mengenai data-data yang ada di kantor cabang.
Dengan memperhatikan keterkaitan antar bagian tersebut, maka dapat dibuat skema umum dari arsitektur sistem sebagai berikut :
Description: dealer4.jpg
Aspek Customer Relationship Management ( CRM )
Ada 3 aspek penting yang perlu dibenahi perusahaan dalam proses CRM, yaitu orang, proses dan prosedur, serta sistem dan teknologi.

•    Aspek Pertama
     Orang meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM harus jelas terlebih dahulu dan dipahami secara benar oleh suma karyawan dalam perusahaan. Salanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan keterampilan. Perusahaan perlu mengadakan pelathan-pelatihan dan proses belajar yang membuat karyawan lebih siap dalam proses implementasi CRM.
•    Aspek Kedua
 Proses dan prosedur. Dari sisi proses dan prosedur, perusahaan harus mendefiniskan secara lebih jelas target market yang kan dibidik dan prosedur perusahaan secara lebih rinci dalam melayani konsumen. Hal ini penting agar karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen memiliki aturan yang jelas tentang bagaimana melayani pelanggan mereka. Selain itu, satu hal yang juga penting adalah bagaimana perusahaan menghubungkan antara kepuasan pelanggan dengan kinerka karyawan. Artinya tidak hanya menjadi slogan dan jargon, tetapi proses layanan pelanggan menjadi sistem yang harus dijalankan oleh seluruh karyawan.
•    Aspek Ketiga
Strategi pemilihan dan pengembangan teknologi CRM. Perusahaan perlu membuat cetak biru tentang teknologi CRM seperti apa yang kan digunakan, bagaimana proses implementasinya, training, dan juga penerapannya yang berhubungan dengan sistem yang sudah ada sekarang.
Pada aspek implementasi ini, sebelum mengimplementaiskan ke seluruh perusahaan, perlu dilakukan proyek percontohan implementasi yang dievaluasi secara intensif dan menyeluruh. Proyek prcontohan ini penting agar menjaga proses implementasi keseluruhan dapat berjalan dengan sukses.
Adapun aspek teknik dari CRM yaitu :
•    Operasi Front office yang langsung berinteraksi dengan pelanggan seperti ketemu langsung, panggilan telepon, e-mail, layanan online, dll.
•    Operasi Back office yang sangat berpengaruh pada aktivitas pada layanan di front office seperti bagian pembayaran, perawatan, perencanaan, pemasaran, dll.
•    Hubungan bisnis, yaitu interaksi dengan perusahaan dan rekanan lain seperti suppliers/ vendors, outlet pengecer dan distribusi, jaringan industri. Jaringan eksternal ini akan mendukung aktivitas di front dan back office.
•    Data kunci dalam CRM dapat dianalisis dengan tujuan melakukan perencanaan kampanye pada target pemasaran, memahami strategi bisnis, dan memutuskan keberhasilan aktivitas CRM seperti pangsa pasar, karakteristik pelanggan, pendapatan dan keuntungan.

Pengaruh Internet Terhadap Customer Relationship Management ( CRM )
 Internet memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh dan bersifat global, sehingga pihak perusahaan dan pelanggan atau calon pelanggan dapat saling berinteraksi tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.  Melalui pemanfaatan internet sebuah perusahaan dapat menjangkau konsumen dalam skala global dengan modal yang terbatas, serta melakukan kegiatan bisnis seperti promosi, pengenalan produk, penjelasan produk, harga produk sampai dengan transaksi penjualan produk yang dapat lebih memanjakan konsumen.
Selain itu perusahaan dapat melakukan analisis mengenai customer berdasarkan kriteria tertentu seperti melakukan analisis yang dapat dihasilkan sangat beragam berdasarkan data informasi yang masuk, berupa pertanyaan, pengaduan, ataupun saran customer sering membantu perusahaan untuk memperbaiki produk dan service-nya.  Dapat menampilkan warning atau reminder seperti mengucapkan selamat ulang tahun lebih dulu dibandingkan pasangan atau kenalan customer tersebut sehingga membuat customer tersanjung, ini merupakan salah satu contoh kegunaan warningatau reminder pada sistem CRM. Tidak terbatas hanya untuk memanjakan customer, warning, atau reminder juga dapat digunakan untuk mengingatkan customer pada event tertentu, misalnya tanggal jatuh tempo produk/service tertentu, hal ini akan membantu memperlancar kegiatan bisnis sehingga perusahaan dapat membangun hubungan yang bersifat langsung dengan konsumen (direct marketing).

Bila sudah terjadinya CRM berbasis internet seperti diatas, maka perusahaan mendapatkan keuntungan sebagai berikut :

•    Meningkatkan Laba Perusahaan dengan cara menggunakan hubungan yang sudah ada antara perusahaan dan pelanggan.

•    Menciptakan pelayanan yang memuaskan menggunakan informasi yang terintegrasi. Dengan menggunakan informasi pelanggan yang lebih baik dalam mencukupi kebutuhan pelanggan, dapat menghemat waktu pelanggan dan mengurangi frustasi.

•    Menampilkan konsistensi, prosedur dan proses saluran jawaban. Dengan meningkatnya saluran hubungan pelanggan, banyak pekerja pula yang tercakup dalam transaksi penjualan. Tanpa ukuran atau kompleksitas perusahaan harus memperbaiki proses dan konsistensi prosedural dalam pengelolaan akuntan dan penjualan.

Dengan adanya internet maka pencapaian tujuan dari CRM dilakukan secara lebih cepat dan maximal

Potensi Customer Relationship Management ( CRM )
Potensi dari sebuah CRM sangatlah besar, diantaranya adalah :
•    Jumlah konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru disamping tetap memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.
•    Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui kebutuhan  konsumen.
•    Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data-data transaksi yang sudah terkumpul.
•    Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.
•    Mengetahui perbaiakn yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada konsuman.
•    Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.
•    Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history.

Fungsi-fungsi dalam CRM
Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:
  1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.Mengusung filosofi berorientasi pelanggan (customer centric)
  2. Mengadopsi pengukuran didasarkan pada perspektif pelanggan
  3. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
  4. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
  5. Menangani keluhan / pengaduan nasabah
  6. Catatan dan mengikuti semua aspek penjualan
  7. Buat informasi holistik tentang layanan
  8. penjualan informasi dari pelanggan.

Mengapa banyak Projek CRM gagal?
Sementara CRM adalah alat yang ampuh, banyak perusahaan menemukan bahwa memilih program yang baik adalah tugas yang sulit. Ini telah terjadi terlepas dari industri. Banyak perusahaan menyadari bahwa menyediakan layanan tingkat tinggi kepada mitra dan pelanggan mereka merupakan bagian penting untuk menjadi sukses di pasaran.
Banyak pemilik usaha kecil telah menyadari pentingnya CRM untuk waktu yang lama. Kebanyakan pemilik bisnis kecil menyadari bahwa pelanggan adalah darah kehidupan bisnis mereka, dan mereka bekerja keras untuk menyediakan memberikan konsumen dengan layanan terbaik.
CRM lebih penting untuk perusahaan-perusahaan besar dibandingkan dengan usaha kecil. Alasan saya mengatakan hal ini karena banyak perusahaan besar, cenderung memiliki pelanggan yang besar sehingga sulit bagi mereka untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka. Dalam banyak kasus, baik karyawan dan pelanggan dari sebuah perusahaan dalam perusahaan yang besar akan sering mengeluh bahwa perusahaan "memperlakukan pelanggan seperti nomor." Perusahaan kecil tidak memiliki masalah yang besar dalam hal ini, karena pelanggan mereka akan sering berinteraksi dengan mereka secara individual.
Untuk memilih solusi CRM yang kuat dan baik, perusahaan harus tahu apa yang harus dicari. Pertama, perusahaan harus memahami strategi dan tujuan mereka sendiri. Ketika mereka memahami hal ini, mereka akan dapat memilih alat CRM yang membantu mereka untuk menjadi sukses. Sebuah perusahaan juga harus mencari sebuah program perangkat lunak yang akan memberi mereka fitur berbasis web. Internet menjadi alat global yang digunakan oleh lebih banyak orang, perusahaan yang tidak menggunakannya untuk keuntungan mereka, maka perusahaan tersebut akan tertinggal. Internet harus memainkan peran penting ketika sebuah perusahaan mencari solusi yang kuat. Hal ini juga penting bagi perusahaan untuk membuat anggaran sistem. Mereka harus membeli program CRM yang berada dalam kisaran harga mereka. Merupakan ide yang buruk untuk menghabiskan terlalu banyak uang dalam menerapkan sistem, dan bisa menjadi kesalahan besar untuk menghabiskan terlalu sedikit uang dalam pembuatannya.
Sebuah perusahaan harus memilih sistem CRM yang akan mampu beradaptasi dengan perubahan system yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Alat CRM terbaik adalah mereka yang dapat digunakan dalam waktu singkat. Beberapa usaha mampu untuk menunggu waktu yang lama sebelum mereka dapat menerapkan sistem mereka. Semakin cepat sistem ini diterapkan, semakin cepat perusahaan dapat meningkatkan baik kualitas dan keuntungan. Seperti produk apapun, perusahaan akan ingin melihat reputasi vendor.
Tidak masuk akal untuk membeli produk dari sebuah perusahaan bila perusahaan tersebut belum mampu membangun reputasi yang solid. Tidak hanya harus menjadi perusahaan yang terkemuka, produk harus handal juga. Ketika sebuah perusahaan mengevaluasi alat CRM, mereka juga harus melihat kegunaannya.
Seberapa mudah sistem untuk digunakan? Apakah itu sesuatu yang dapat dipelajari karyawan dalam waktu singkat, atau harus dipelajari dengan baik terlebih dahulu oleh karyawan. Alat CRM harus fungsional. Jika tidak, perusahaan akan memiliki waktu sulit menggunakannya dengan sukses, dan uang bisa hilang. Harus ditekankan bahwa seperti produk apapun, solusi CRM tidak sama dengan yang lainnya. Kebutuhan usaha kecil sangatlah berbeda dari sebuah perusahaan besar.
Ketika sebuah perusahaan mengambil alat CRM, mereka harus terlebih dahulu fokus pada tujuan mereka. Jika perusahaan tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan mereka, sangat mungkin bahwa mereka akan membeli alat CRM yang salah, dan ini akan mengakibatkan kegagalan. Hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui tujuan dan strategi sebelumnya. Selain memiliki tujuan, perusahaan harus memiliki strategi yang dapat digunakan untuk mencapainya.

Bagaimana memilih tools CRM
CRM adalah sebuah alat, dan seperti alat apapun, jika tidak digunakan dengan benar, maka alat tersebut tidak dapat mencapai tujuan mereka yang menggunakannya. Sejumlah penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa CRM dapat sangat meningkatkan retensi pelanggan perusahaan, dan juga dapat membantu mereka meningkatkan keuntungan mereka.
Namun, sejumlah perusahaan gagal ketika mencoba untuk menerapkan sistem CRM. Memahami mengapa perusahaan gagal akan memungkinkan Anda untuk menghindari kesalahan mahal yang sama. Hal ini penting bagi perusahaan untuk menyadari bahwa Customer Relationship Management bukanlah obat untuk semua masalah yang akan mereka hadapi. Ini adalah alat, dan harus digunakan dengan benar jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka.

Kesalahan pertama yang dibuat oleh banyak perusahaan adalah mereka terlalu banyak memikirkan pada teknologi atau vendor. Mereka berada di bawah kesalahpahaman bahwa hanya membeli teknologi terbaru akan memungkinkan mereka untuk menjadi sukses. Perusahaan yang memegang keyakinan ini kemungkinan besar akan kecewa dengan hasil proyeknya. Sebaliknya, beberapa perusahaan terlalu berfokus pada strategi yang akan mereka gunakan dengan teknologi. Keduanya ini dapat mengakibatkan kegagalan. Alasan untuk ini adalah karena perusahaan-perusahaan yang terlalu berfokus pada strategi sering mengabaikan kualitas produk dan vendor, dan perusahaan yang terlalu berfokus pada produk sering lupa untuk merumuskan strategi yang efektif. Perlu ada keseimbangan antara keduanya.
Kesalahan kedua terbesar yang dibuat perusahaan dalam menerapkan sistem CRM, adalah mereka gagal untuk fokus pada pelanggan mereka. Ini adalah kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. CRM adalah singkatan dari "Manajemen Hubungan Pelanggan," dan sekali perusahaan telah gagal untuk membuat pelanggan mereka menjadi fokus utamaperusahaan, maka akan mustahil proyek CRM akan berhasil. Mengapa ini bisa terjadi? Karena perusahaan telah menempatkan prioritas mereka di tempat yang salah. Pelanggan harus selalu dipertimbangkan ketika sistem CRM diimplementasikan. Jika tidak, proyek ini akan menjadi kegagalan, bahkan sebelum dimulai. Hal ini penting untuk memastikan sistemyang dibuat sebenarnya sederhana. Sebuah sistem yang terlalu rumit akan mengasingkan pelanggan, dan jika ini terjadi, maka akan sulit bagi perusahaan untuk berhasil.
ROI (Return of Investment) terbaik dengan CRM adalah ketika level retensi pelanggan ditingkatkan. Ketika sebuah perusahaan dapat mempertahankan pelanggan yang mereka miliki, mereka akan sukses. Banyak perusahaan gagal untuk berhasil karena pelanggan mereka tidak memahami perusahaan, dan perusahaan tidak memahami pelanggan. Skenario ini harus dihindari di semua biaya. Berfokus terlalu banyak pada teknologi adalah kesalahan serius. Ingat, bukan fitur tambahan atau aksesoris yang tidak penting tapi sangat menarik yang akan membuat perusahaan sukses. Ini adalah sebuahhubungan yang mereka bangun dengan pelanggan mereka yang akan memainkan peran yang paling penting. Teknologi ini hanya boleh digunakan untuk mendukung, bukan menggantikan konsep pusat.
Kesalahan umum yang dibuat oleh perusahaan adalah mereka terlalu tergesa – gesadalam implementasi CRM. Kurangnya kesabaran telah menyebabkan perusahaan kehilangan jutaan dolar, dan bahkan telah menyebabkan beberapa perusahaan untuk pergi keluar dari bisnis sama sekali. Pertama, ini adalah penting bagi para eksekutif perusahaan untuk memastikan departemen TI menerima dan memahami pentingnya menggunakan sistem CRM. Perusahaan juga harus memiliki tujuan yang didefinisikan dengan baik yang menentukan mengapa CRM dapat membantu mereka menjadi sukses. Jika hal-hal ini sekarang dilakukan, perusahaan tidak mungkin untuk menerapkan sistem dengan berhasil. Beberapa perusahaan menemukan bahwa menerapkan sistem CRM akan meminta mereka untuk menciptakan departemen baru, dan ini dapat memakan biaya yang mahal dan membosankan.
Ketika sistem CRM diimplementasikan, organisasi perusahaan harus memastikan hal itu dilakukan di seluruh perusahaan.
Jika perusahaan tidak sabar dalam menangani pelaksanaannya, beberapa masalah kompatibilitas bisa terjadi. Para karyawan mungkin menjadi bingung, dan ini pada akhirnya akan mengarah pada pelanggan menjadi bingung. Setelah pelanggan menjadi bingung, perusahaan dapat kehilangan loyalitas mereka, dan ini akan memiliki efek merusak perusahaan mereka. Data harus dianalisis pada berbagai sistem, dan pekerja akan membutuhkan waktu untuk membangun jaringan. Jika perusahaan sedang membangun call center, perawatan lebih harus diambil dalam memastikan mereka diatur dengan benar.

Bagaimana cara memilih suatu solusi CRM dengan tepat atau baik
Ada sejumlah cara yang membuat perusahaan gagal dalam memilih solusi CRM. Sebuah perusahaan seharusnya bisa saling berkomunikasi dengan para karyawannya untuk dapat memahami perubahan jika solusi CRM diimplementasikan dan juga setiap perusahaan harus memahami tujuan yang terdefinisi dengan baik.
Hal ini merupakan perubahan yang sangat penting untuk CRM. Risiko besar lainnya adalah kegagalan dalam mengintegrasikan system CRM dengan teknologi yang ada pada perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki teknologi yang cukup. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat sebuah produk yang tidak bekerja baik dengan alat itu.
Ada enam poin berikut yang dapat digunakan untuk memilih solusi CRM yang tepat

1.        Fokus
Cari tahu apa yang ada, pelanggan yang menguntungkan inginkan, sehingga kebutuhan mereka dapat dipenuhi. Ini membantu dalam menemukan fokus bisnis - baik dalam layanan pelanggan, manajemen kampanye pemasaran, manajemen pesanan penjualan, pusat panggilan penjualan, respons suara interaktif (IVR) sistem atau kekuatan bidang otomasi.
2.        Deployment
Solusi CRM yang tepat tergantung pada seberapa itu akan dikerahkan di perusahaan - apakah itu akan menjadi set-up sebagai solusi tradisional, on-premis instalasi, layanan yang di-host, atau solusi yang hibrid memadukan dua. Mengutip sebuah contoh, sebuah industri besar yang sudah memiliki on-premis solusi CRM dapat memutuskan bahwa solusi yang di-host adalah cara sempurna untuk memperluas akses cepat kemampuan CRM ke divisi terpencil. Atau, yang kecil tapi organisasi yang tumbuh cepat dapat memilih host solusi CRM yang memungkinkan untuk memperoleh akses ke pasar-CRM terkemuka fitur dan fungsionalitas tanpa harus melakukan investasi di bidang infrastruktur depan.

3.        Fungsionalitas
Untuk organisasi yang melihat CRM sebagai strategi bisnis kunci, embedded real-time dan historis analisis interaktif adalah vital. Sebuah solusi CRM tidak lengkap bila tidak dapat memberikan wawasan penting mengenai tren sejarah untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah-masalah konsumen. Tanpa analisis, suatu organisasi dapat dihalangi pada kemampuannya untuk membuat keputusan yang tepat.



4.        Vendor
Juga penting untuk memilih vendor yang memiliki pengalaman mendalam dan fokus dalam membantu pelanggan mencapai hasil bisnis yang diinginkan.
5.        Hosting Infrastruktur.
Untuk host solusi CRM pada khususnya, penting untuk mengevaluasi hosting infrastruktur yang mencakup orang, proses, dan teknologi bertanggung jawab untuk memastikan kinerja dan kehandalan aplikasi:
6.        Re-evaluasi
Harus diingat bahwa CRM adalah suatu proses itu sendiri. Satu kebutuhan untuk mengevaluasi strategi dan proses secara berkesinambungan untuk memenuhi perubahan kebutuhan perusahaan.

Bagaimana cara menghindari kegagalan mengimplementasikan CRM
CRM dapat menjadi tambang emas kepada perusahaan yang dapatmemanfaatkan ini dengan benar, mereka dapat menjadi mahal jika perusahaan gagaluntuk benar-benar menerapkannyaSelain itu, hubungan yang perusahaan miliki dengan pelanggan mereka dapat sangat lemah jika masalah privasi tidakdipertimbangkan.
Bidang CRM telah mengalami sejumlah masalahKarena ekonomi telah menjadilemah, banyak perusahaan dipaksa ke dalam situasi di mana mereka harus mengurangiproyek-proyek yang tidak akan membawa manfaat langsung kepada perusahaanmereka. Sejumlah perusahaan menerapkan CRM hanya untuk menemukan bahwahubungan pelanggan mereka tidak mengalami peningkatan, dan banyak perusahaan-perusahaan terus kehilangan pelanggan.

Banyak vendor CRM telah dipaksa keluar dari bisnis karena iniNamun, banyak vendor mencari untuk mengkonsolidasikan layanan mereka, dan hal ini telah membawatingkat tertentu di stabilitas pasar.  Dalam kebanyakan kasus, perusahaan yang gagal untuk memanfaatkan CRM adalah mereka yang tidak menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam mengimplementasikannya.  Ketika Anda melihat tujuan dari CRM, itupasti sulit bagi perusahaan untuk tidak berhasil.  Alasan saya mengatakan hal ini karenatujuan CRM adalah untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelangganAnda, yang akan membangun loyalitas baik mereka dan keuntungan Anda pada waktu yang sama.  Banyak vendor CRM telah berjuang kembali dengan menurunkan hargaproduk mereka sehingga perusahaan lebih bisa membelinya.
Customer relationship management adalah investasi yang diperlukan, dan setiap perusahaan yang ingin sukses harus memahami pentingnya penggunaannya. Selain ini, mereka harus menghindari praktek-praktek yang dapat menyebabkan kegagalan ketika mencoba untuk menerapkannya. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa banyak perusahaan kehilangan maksimum 50% dari pelanggan mereka setiap tahun. Hal ini berlaku terutama untuk perusahaan besar. Statistik juga menunjukkan bahwa perusahaan yang berbasis teknologi kehilangan lebih dari 50% dari pelanggan mereka dalam jangka waktu 12 bulan. Kabar baik bagi mereka yang sedang mempertimbangkan CRM adalah alat CRM dapat memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan keuntungan mereka sebesar 80% jika mereka dapat menahan 5% dari pelanggan tertinggi mereka. Ini berarti bahwa sistem CRM dapat menawarkan ROI yang sangat baik dengan hanya memiliki tingkat keberhasilan 5%.
Ada beberapa alasan mengapa sistem CRM sering gagal. Sistem CRM dianggapgagal ketika tidak mencapai tujuan awal dari perusahaan. Namun, dalam banyak kasus, ini akan menjadi refleksi dari perusahaan daripada sistem. Sebuah perusahaan harusdidefinisikan dengan tujuan yang sebelum mereka mulai mencari solusi CRM. Jika tujuanperusahaan tidak didefinisikan dengan baik, implementasi CRM akan gagal, tidak peduliseberapa sukses sistem ini. Hal ini penting bagi perusahaan untuk bersikap realistis. Jika perusahaan mencoba untuk mencapai beberapa tujuan, tujuan yang yang paling penting harus ditekankan terlebih dahulu.
Alasan lain mengapa implementasi CRM gagal adalah karena perusahaanmelewati tujuan besar dari perusahaan tersebut. CEO perusahaan terlalu fokus dengan meningkatkan keuntungan perusahaan daripada meningkatkan kepuasan pelanggan mereka. Tidak peduli berapa banyak uang perusahaan yang dihabiskan pada sistem CRM. Jika mereka tidak meluangkan waktu untuk membuat tujuan yang realistis, dan mereka tidak melihat kepentingan terbaik dari pelanggan mereka, proyek ini akan gagal. Ini harus ditekankan bahwa CRM adalah lebih dari sekedar teknologi. Teknologi, tidak peduli seberapa maju, tidak akan membuat orang untuk membeli produk Anda, dan itu tidak akan membuat mereka tetap membelinya. Hal ini hanya bisa dicapai ketika perusahaan menempatkan kepentingan terbaik mereka di hati para pelanggan mereka.
Setiap orang di perusahaan harus memahami tujuan dari pelaksanaan sistemCRM sebelum membelinya. Seorang eksekutif perusahaan yang baik akanmendiskusikan bersama-sama dengan staf TI dan menjelaskan kepada mereka letak kesalahan perusahaan. Mereka akan menjelaskan secara rinci mengapa sistem yang ada tidak efektif sebagaimana mestinya, dan kemudian mereka akan menunjukkan bagaimana menerapkan sistem CRM dapat memungkinkan mereka untuk menjadi lebih sukses. Jika departemen TI tidak melihat pentingnya memanfaatkan CRM, mereka akan enggan untuk menggunakannya, dan ini dapat menyebabkan masalah.
SUMBER