Rabu, 21 Mei 2014

Membentuk Manusia Budaya

MEMBENTUK MANUSIA BUDAYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Budaya pada umumnya dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Karena berkaitan dengan aktivitas manusia, maka budaya merupakan salah satu unsur yang ada dalam kehidupan bersosial. Manusia perlu ada yang namanya pembentukan kepribadian agar menjadi manusia yang berbudaya. Hal tersebut bisa terjadi pada pola piker, ideology dan kepercayaan manusia yang cenderung berbeda. 
           
Rumusan masalah dari makalah ini yang pertama adalah apa saja aspek kekuatan atau cara cara berbudaya yang baik? Selanjutnya apa saja aspek kelemahan dari cara berbudaya? Dan apa saja peluang yang kemungkinan bisa didapat dari kehidupan berbudaya?
 
Sebelumnya, tujuan penulisan makalah yang saya buat adalah antara lain untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Selain dengan tujuan tersebut, tujuan saya yang lebih detail adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat cara bermasyarakat yang baik agar wawasan masyarakat bertambah tentunya.

1.2 Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. Untuk mengetahui apa makna dari manusia yang berbudaya


1.3 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan budaya?
3. Apa yang dimaksud Manusia yang Berbudaya?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia dan Budaya
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

2.2 Pengertian Manusia yang Berbudaya
            Manusia berbudaya adalah manusia yang memiliki perilaku dan tingkah laku yang berakal budi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Manusia berbudaya juga dapat diartikan sebagai manusia yang dalam kehidupannya berperilakuan baik, bermoral, sopan dan santun terhadap sesama manusia atau mahluk ciptaan tuhan. Perilaku manusia berbudaya adalah perilaku yang dijalankan sesuai dengan moral, norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sesuai dengan perintah di setiap agama yang diyakini, dan sesuai dengan hukum Negara yang berlaku. Dalam berperilaku, manusia yang berbudaya tidak menjalankan sikap-sikap atau tindakan yang menyinpang dari peraturan-peraturan baik berupa norma- norma yang ada di masyarakat maupun hukum yang berlaku.
Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk ciptaan Tuhan, maka kebaikan, kebenaran, dan keadilan yang diusahakan itu tidak hanya diusahakan semata-mata hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk masyarakat sekitarnya, bahkan juga untuk makhluk lain ciptaan Tuhan.

Seseorang dikatakan berbudaya apabila perilakunya dituntun oleh akal budinya sehingga dapat mendatangkan kebahagiaan bagi diri dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dapat dikatakan dengan “bermanfaat bagi lingkungannya” atau paling tidak “tidak merugikan orang lain”. Kebahagiaan memang hak semua orang. Namun, dalam memperoleh kebahagiaan, manusia yang mengaku dirinya sebagai makhluk berbudaya selalu berusaha tidak mengurangi apalagi meniadakan sama sekali kebahagiaan pihak lain. Bahkan pihak lain sedapat mungkin ikut merasakan kebahagiaan itu.
Akal dan budi manusia yang mengaku manusia berbudaya, pasti akan menolak bila menyaksikan kehidupan yang seperti kehidupan hewan “siapa yang kuat dialah yang menang”. Sebab pada hakikatnya manusia hidup selalu memerlukan pertolongan yang lain.

Dua kekayaan manusia yang paling utama adalah akal dan budi atau yang biasa disebut dengan pikiran dan perasaan. Kalau dilihat dari segi bentuk fisiknya tidak berlebihan jika manusia menyatakan dirinya sebagai makhluk yang termulia diantara makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan. Banyak bukti dapat ditunjukkan sebagai tanda kemuliaan atau keistimewaan manusia diantara makhluk-makhluk lain ciptaaan Tuhan , misalnya:
  1. Semua unsur alam termasuk makhluk-makhluk lain, dapat dikuasai dan dimanfaatkan manusia untuk keperluan hidunya
  2. Manusia mampu mengatur perkembangan hidup makhluk lain dan menghindarkannya dari kepunahan
  3. Manusia mampu mengusahakan agar apa yang ada di alam ini tidak saling meniadakan.
  4. Manusia mampu mengubah apa yang ada di alam yang secara alamiah tidak bermanfaat menjadi bermanfaat.
  5. Manusia memiliki kreativitas sehingga dapat menciptaka benda-benda yang diperlukan dengan bentuk dan model sesuai dengan keinginannya.

                Hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan. Karena yang tidak perlu dibiasakan dengan cara belajar, misalnya tindakan atas dasar naluri(instink), gerak reflek. Manusia yang mempunyai jiwa, mempunyai pula kebudayaan. Hewan yang tidak mempunyai jiwa, tidak pula mempunyai kebudayaan.
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Karena manusia diciptakan untuk menjadi khalifah, sebagaimana dijelaskan pada surat Al-Baqarah: 30
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.

Hommes mengemukakan bahwa, informasi IPTEK yang bersumber dari sesuatu masyarakat lain tak dapat lepas dari landasan budaya masyarakat yang membentuk informasi tersebut. Karenanya di tiap informasi IPTEK selalu terkandung isyarat-isyarat budaya masyarakat asalnya. Selanjutnya dikemukakan juga bahwa, karena perbedaan-perbedaan tata nilai budaya dari masyarakat pengguna dan masyarakat asal teknologinya, isyarat-isyarat tersebut dapat diartikan lain oleh masyarakat penerimanya.

Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dalam segala hal, untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut manusia dapat membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi. Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia sebagai masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada sesuai dengan tata aturan agama.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
                            Dengan memahami konsep manusia berbudaya maka manusia dapat memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih tanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut. Manusia juga dapat lebih peka terhadap nilai-nilai hidup yang ada dalam masyarakat, saling menghormati, serta simpati pada nilai-nilai yang ada pada masyarakat.
                            Pentingnya memahami konsep manusia berbudaya juga agar manusia dapat mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan daya kebudayaan. Menambah kemampuan untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terikat oleh disiplin, mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.


Referensi



http://ridwan202.wordpress.com/2008/10/16/manusia-sebagai-makhluk-budaya/  (diunduh tanggal 20 Mei 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya (diunduh tanggal 20 Mei 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia (diunduh tanggal 20 Mei 2014)

Nama: Ahmad Baiquni
NPM : 10113402
Kelas : 1KA07